Cara Membaca Indikator Bollinger Bands dan Fungsinya |
Hal yang wajib dilakukan oleh para trader dalam dunia trading adalah mengenali dan memahami berbagai indikator trading yang berguna untuk mencapai tujuan dari trading itu sendiri, yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimal. Indikator sendiri merupakan penghitungan harga yang menggunakan grafik atau garis yang menunjukkan data untuk analisa yang dilakukan oleh para trader terhadap harga pasar. Salah satu dari indikator grafik dan garis tersebut adalah Bollinger Bands.
Untuk dapat menggunakan bollinger bands sebagai data untuk menganalisa dan memprediksi harga pasar, Anda harus mengerti dan memahami cara membaca indikator bollinger bands dengan benar agar dapat mencapai tujuan atau keuntungan yang maksimal. Bollinger bands merupakan salah satu strategi yang paling populer di kalangan investor ataupun trader dan merupakan media analisis teknikal yang cocok untuk memprediksi tren pasar dengan teknik scalping yang bertujuan mendapatkan keuntungan dengan cepat.
Baca juga: Cara Membaca RSI dan Panduan Penggunaannya dalam Trading Saham
Apa Itu Bollinger Bands?
Bollinger Bands merupakan salah satu dari banyak tools analisa teknikal yang populer dan mengacu pada bands atau channel harga yang ditempatkan dalam suatu chart yang menunjukkan rentang volatilitas naik ataupun turun harga suatu mata uang. Cara membaca indikator bollinger bands dengan mengerti bahwa bollinger bands terdiri dari 3 garis, antara lain garis bawah, garis tengah, dan garis atas.
Gambar Indikator Bollinger Bands |
Garis atas dan garis bawah terletak di kedua sisi dari garis tengah yang terdiri dari 20 periode Simple Moving Average dan jarak antara ketiga garis ditentukan deviasi standar. Cara membaca indikator bollinger bands digambarkan pada chart 20 periode namun juga tidak harus dengan periode tersebut –dapat menentukan rentang waktunya sendiri.
Bollinger bands sendiri ditemukan oleh pakar finansial dari Amerika Serikat bernama John Bollinger yang juga seorang penulis di bidang analisa teknikal dan memperkenalkan konsep ini pertama kali di tahun 1983. Itulah kenapa indikator ini dinamakan Boliinger Bands. Ia mengembangkan konsep ini di awal tahun 1980an saat ia melakukan trading option yang mana sebagian besar analisa didasarkan pada volatilitas dan ia menggunakan Keltner Channel sebagai dasar.
Pengembangan idenya yaitu dengan mengikutsertakan deviasi standar volatilitas yang beradaptasi dengan garis trading dan menggambarkan harga closing moving average dengan periode waktu 20 hari menggunakan garis – garis di kedua sisi yang mana menggambarkan deviasi standar double moving average. Dengan menggunakan cara ini, ia menyimpulkan bahwa cara ini mampu menangkap 95 persen variasi moving average secara efektif.
Kegunaan Bollinger Bands
Pada dasarnya, cara membaca indikator bollinger bands dan menggunakannya dalam kegiatan trading membantu menetapkan arah tren dan juga melihat potensi pembalikan. Menerapkan strategi ini dapat memantau pergerakan harga dalam jangka waktu yang singkat untuk mendapatkan keuntungan sehingga cocok untuk para trader yang menggunakan strategi scalping. Namun, bollinger bands juga dapat membantu memprediksi tren harga aset di masa depan dan memantau pergerakan dalam jangka panjang.
Secara garis besar, penggunaan bollinger bands berguna di dalam pasar yang sering mengalami volatilitas untuk menentukan pola harga, menentukan waktu membuka posisi yang tepat selama rentang pasar, menemukan titik puncak pasar, dan membaca kekuatan tren. Bollinger bands sendiri biasanya sering digunakan bersamaan dengan tool analisis lainnya yang membuat indikator ini memberikan gambaran pasar secara objektif.
Gambar Contoh Indikator Bollinger Bands |
Menurut sumber lain, indikator bollinger bands ini merupakan salah satu dari beberapa tools dalam analisis teknikal yang berguna untuk menghasilkan sinyal oversold dan overbought. Bollinger bands dirancang untuk menganalisis sinyal beli dan sinyal jual dalam cara membaca indikator bollinger bands dengan mengidentifikasi aset yang mengalami oversold ataupun overbought. Bollinger bands ini berfokus hanya pada harga dan volatilitas aset, sehingga dalam penggunaannya perlu dikombinasikan dengan penggunaan indikator lainnya agar mendapat informasi yang lebih akurat.
Dari uraian di atas soal kegunaan dari cara membaca indikator bollinger bands, dapat disimpulkan bahwa bollinger bands memiliki manfaat bagi para trader, antara lain:
- Menganalisis dan mengidentifikasi tren harga aset
- Sebagai indikator volatilitas yang ditunjukkan dengan melebar atau menyempitnya indikator bollinger bands
- Memberi informasi mengenai gambaran oversold dan overbought dari pergerakan harga sebuah aset
Baca juga: Cara Membaca Stochastic dalam Trading Saham dan Kelebihannya
Cara Membaca Indikator Bollinger Bands
Secara sederhana, cara membaca indikator bollinger bands sebenarnya cukup mudah, yaitu pada saat garis terlihat melebar, maka hal tersebut menunjukkan bahwa minat pasar sedang tinggi sehingga secara otomatis harga saham naik. Indikator garis yang melebar dan menunjukkan informasi harga saham yang naik tersebut juga menandakan bahwa saham tertentu sedang ramai sehingga para trader bisa memanfaatkannya untuk mulai melakukan transaksi. Sebaliknya, jika garis terlihat menyempit, maka dapat terlihat bahwa minat pasar sedang rendah yang juga berarti harga saham mengalami penurunan.
Gambar Contoh Indikator Bollinger Bands |
Dalam membaca bollinger bands, intinya dalam indikator tersebut memiliki tiga garis, yaitu garis bawah, garis atas, dan garis tengah. Garis tengah menjadi dasar dari perhitungan garis atas dan garis bawah yang mana garis tengah tersebut merupakan moving average dan secara umum, garis tengah yang digunakan tersebut adalah simple moving average. Kedua garis tersebut –garis atas dan garis bawah- adalah deviasi standar dari analisis harga aset yang mana keduanya akan mengalami pelebaran dan penyempitan sesuai dengan pergerakan harga.
Garis atas dan bawah yang mengalami pelebaran tersebut merupakan volatilitas harga aset, sedangkan penyempitan garis atas dan bawah merupakan hasil dari sempitnya pola trading. Para trader menggunakan garis tengah atau moving average sebagai acuan dalam menyaring pergerakan harga. Banyak dari para trader yang menggunakan bollinger bands untuk menetapkan target harga dengan garis atas dan garis bawah.
Beberapa trader akan melakukan posisi transaksi beli saat harga menyentuh atau hampir mendekati garis bawah dan akan menutup posisi transaksi saat harga menyentuh atau hampir mendekati moving average di antara garis – garis tersebut. Beberapa lainnya akan melakukan posisi transaksi jual saat harga jatuh atau melewati garis bawah dan melakukan posisi transaksi beli saat harga menembus atau melewati garis atas.
Contoh Penerapan Indikator Bollinger Bands
Gambar Penerapan Indikator Bollinger Bands |
Dari beberapa uraian di atas, dapat dijelaskan secara singkat tentang penerapan cara membaca indikator bollinger bands. Jika harga berada di posisi bawah dari garis bawah yang terjadi selama periode 20 hari lebih secara berturut – turut, garis atas menjadi patokan target harga tertinggi. Saat terjadi tren kenaikan harga yang cukup tinggi, umumnya harga akan mengalami fluktuasi yang terjadi di antara garis atas dengan garis tengah atau moving average selama periode 20 hari sebelumnya dan akan terjadi persilangan harga di bawah garis tengah atau moving average selama 20 hari tersebut sehingga hal tersebut menunjukkan adanya kebalikan tren dari harga aset.
Penggunaan bollinger bands ini dapat digunakan untuk memaksimalkan keuntungan pada suatu saat, Anda juga bisa memaksimalkan penerapan analisa strategi menggunakan bollinger bands ini.